Harga naik kuda di Parangtritis sangatlah terjangkau untuk para wisatawan dimana Anda akan menjelajah sekitar area pantai indah Bantul ini. Parangtritis memang sebagai pantai paling fenomenal dan terkenal di Yogyakarta. Maka tidak heran jika pantai ini banyak sekali pengunjungnya mulai dari mancanegara hingga lokal.
Pantai ini terkenal akan mitos Nyi Roro Kidul yang berkembang dalam masyarakat. Ya, deretan pantai Yogyakarta memang menghadirkan keindahan tersendiri. Hamparan pasir bersih serta laut biru dengan debur ombak mampu memikat para wisatawan.
Pantai Parangtritis ini terletak 27 KM selatan Kota Yogyakarta, tepatnya di Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Menurut Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, nama Parangtritis sendiri berasal dari kata “Parang” yang memiliki sebuah arti batu dan “Tritis” artinya tetesan air.
Pantai ini memiliki keindahan pemanahan unik berupa gunung-gunung pasir dengan sebutan gumuk. Bukan hanya menawarkan pantai landai saja, hambatan pasir laut, serta pemandangannya laut terbuka. Menariknya lagi pantai ini dihiasi dengan pemandangan bukit kapur sebelah utara.

istockphoto.com
Segini Harga Naik Kuda di Parangtritis
Untuk harga naik kuda di Pantai Parangtritis dengan jarak 1 KM tarifnya sebesar Rp 50.000. Namun untuk jarak kurang lebih 2 KM tarifnya sebesar Rp 100 ribu. Akan tetapi kebanyakan wistana pilih harga yang Rp 50 ribu saja.
Namun untuk harga tentu akan mengalami kenaikan dan penurunan sewaktu-waktu ya. Jadi yang teraicau dengan harga tersebut, lebih baik jika Anda dan keluarga Anda melindungi pantai nan indah ini siapkan uang sebanyak Rp 300 ribu atau lebih juga tidak apa-apa.
Setelah Anda mengetahui Harga naik kuda di Parangtritis, kini giliran Anda para pengunjung harus mengetahui seluk beluk dari pantai ini. Seluk beluk dari pantai ini perlu Anda ketahui agar nanti semakin lengkap jika sudah mengunjunginya. Parangtritis menjadi pilihan terbaik untuk liburan akhir pekan Anda dengan keluarga Anda.
Seluk Beluk Pantai Parangtritis
Berdasarkan buku Peningkatan Pariwisata Pesisir Pulau Jawa, seluk beluk Pantai Parangtritis ini bermula pada zaman kerajaan Majapahit. Pada zaman dahulu kala, ada seorang pelarian dari kerajaan Majapahit bernama Dipokusumo.
Dia telah sampai ke sebuah pantau guna melakukan semadi. Pada saat bersemedi, dia melihat air menetes (tumatrais) berasal dari celah-celah batu karang (parang). Kemudian Dipokusumo memberikan nama daerah atau tempat itu “Parangtritis” berarti “air yang menetes dari batu”.
Pantai Parangtritis telah diyakini oleh masyarakat setempat sebagai perwujudan dari kesatuan trimurti, yakni Gunung Merapi, Keraton Yogyakarta, dan Parangtritis. Maka dari itu, ketiga tempat itu sering dihubungkan ketika fenomena alam terjadi antara ketiga tempat itu.
Sekarang Anda sudah tahu bukan harga naik kuda di Parangtritis, sangat murah dan terjangkau sekali bukan. Nikmati semua area sekitar pantai dengan pak kusir bersama kudanya.